Bukittinggi - Guna mencegah virus Omicron yang sudah merambah ke Indonesia terutama Sumatera Barat, SD Fransiskus Bukitttinggi mengadakan vaksinasi yang digelar di Aula SD Fransiskus Bukitttinggi, kategori usia 6 - 11 tahun, Senin(7/2).
Hal ini diutarakan Kepala Sekolah SD Fransiskus, R.Sorta Situngkir, S.Pd, bahwa untuk sosialisasi Vaksinasi, kami sudah laksanakan sejak tanggal 31January 2022 sesuai dengan apa yang diarahkan oleh Pemerintah.
"Semua wali murid dengan total berjumlah 355 siswa, 95% hadir untuk mendengarkan sosialisasi vaksin dari tim kesehatan yang dihadiri oleh Babinsa dengan Bapak Komitte sekaligus majelis guru, " ucap Sorta.
Menurutnya, selama sosialisasi tersebut banyak pertanyaan-pertanyaan yang mengarah ke positif terhadap manfaat vaksin.
"Oleh karena itu dari tim kesehatan dan dari pihak sekolah berharap semoga anak-anak kita sehat, " jelasnya
Untuk surat persetujuan vaksin dari Wali Murid, sudah harus dikumpulkan paling lambat 1Minggu dimulai dari tanggal 31January sampai dengan tanggal 3 February.
Lebih lanjut dikatakannya, sampai saat ini kita melihat sudah 76% siswa yang bersedia di vaksin dan yang 24% tersebut, bukan berarti tidak mendukung program Pemerintah, itu disebarkan berbagai macam penyakit yang diderita oleh anak tersebut dan juga berikut tentang keterangan penyakit sudah terlampir dari Wali Murid.
Baca juga:
Capaian Vaksinasi Sumbar 65,4 Persen
|
Vaksinasi yang dilakukan sekarang adalah tanggal 7 February 2022 dari kelas satu (1) sampai kelas enam(6), dengan usia 6 tahun sampai 11tahun.
Guna menghindari kerumunan, kami berikan dengan mematuhi Prokes yang ketat tetap tiap-tiap gerbang difasilitasi alat - alat Prokes yakni Hand sanitizer, dan tes suhu.
"Untuk pemberian vaksin dari kelas satu sampai dengan kelas 3, pelaksanaan vaksinasi dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB dengan didampingi orang tua masing-masing.Setelah itu baru lanjut ke kelas besar kelas 4, 5 dan 6, tidak tertutup kemungkinan tetap pada pendamping wali murid, " ujarnya.
Kepala Sekolah SD Fransiskus berharap, agar anak-anak yang akan divaksin agar sarapan dulu dari rumah atau bisa membawa makanan dan minuman dari rumah.
"Mereka bisa makan didalam kelas dan didampingi wali kelas, supaya tidak ada kendala sesudah divaksin guna menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan anak, " pungkasnya.