Bukittinggi-Polri, melalui Staf Sumber Daya Manusia (SSDM), mengerahkan tim kemanusiaan untuk membantu pemulihan korban banjir lahar dingin di Sumatera Barat. Selain itu, Polri juga menyalurkan bantuan untuk meringankan penderitaan para korban terdampak bencana alam ini.
Asisten Kapolri bidang SDM, Irjen Dedi Prasetyo, mengatakan bantuan tersebut berupa Tim Trauma Healing, layanan kesehatan dan obat-obatan serta air bersih dari kendaraan taktis Water Treatment.
Baca juga:
Polri Buka Penerimaan Akademi Kepolisian
|
“Tim kemanusiaan dari SSDM Polri langsung kami kerahkan untuk membantu tim SDM Polda Sumatera Barat yang sudah sejak awal hadir membantu masyarakat terdampak. Bantuan yang diberikan antara lain layanan trauma healing kepada masyarakat, terutama anak-anak dan perempuan bertujuan untuk mengatasi trauma akibat bencana banjir lahar dingin, ” ujar Irjen Dedi.
Terkait trauma healing, Irjen Dedi menuturkan terapinya berupa pemberian motivasi, pendampingan psikologi pada penyintas dan keluarga pasca bencana banjir lahar dingin. Tim juga melalukan terapi mendengar cerita dan luapan ungkapan hati para korban.
"Untuk mengetahui alur dari kejadian agar dapat dimanipulasi pola pikir penyintas terhadap kejadian traumatis, terapi pemaparan untuk mengurangi kecemasan dan penyesuaian penyintas terhadap lingkungan sosial, dan terapi CBT (cognitive behavioral therapy) untuk mengevaluasi bentuk pikiran negatif mengganti dengan pikiran yang lebih baik, " jelas mantan Kadiv Humas Polri ini.
Dedi menyebut tim trauma healing bersifat gabungan mulai dari level Mabes Polri, Polda Sumbar hingga Polres. Dia berharap korban selamat dapat segera pulih psikisnya dan melanjutkan kehidupan seperti sediakala.
"Kami mengerahkan konselor-konselor dan psikolog terbaik untuk memulihkan trauma mereka atas bencana yang mereka alami, termasuk para korban yang kehilangan sanak dan saudaranya, orang-orang terdekatnya, " ungkap Dedi.
Adapun jumlah personel yang diterjunkan dalam penanganan bencana ini terdiri dari 1 tim yang terdiri dari 5 personel tim trauma healing biro Psikologi SSDM Polri, 15 personel Polwan Polda Sumbar, 25 personel Polresta Bukittinggi, 15 personel Polres Padang panjang, 15 personel Polres Tanah Datar dan 7 personel Staf Bag Psikologi Polda Sumbar.
Seperti diketahui, banjir lahar dingin melanda wilayah kabupaten Kabupaten Agam, Bukittinggi Tanah Datar, Padang Panjang, dan Padang Pariaman sejak Sabtu (11/5). Bencana alam ini mengakibatkan 67 orang tewas, 19 orang luka berat, 39 orang luka ringan, dan 20 orang berstatus hilang.
Pemerintah provinsi Sumatera Barat menetapkan masa tanggap darurat banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi selama 14 hari. Masa tanggap darurat itu dimulai sejak tanggal 12 hingga 25 Mei mendatang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab yang memicu terjadinya bencana banjir bandang, banjir lahar hujan dan longsor di sejumlah wilayah di Sumbar adalah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat.