Naik Status Polresta Bukittinggi Percantik Wajah

    Naik Status Polresta Bukittinggi Percantik Wajah
    Kasat Lantas Polresta AKP Ghanda Novidiningrat

    Bukittinggi--Begitu padat beban tugas yang emban hamba hukum itu, membuat sejumlah fasilitas bagaikan kurang terawat. Termasuk marga-marka (garis) parkir dan marka tempat anggota melaksanakan apel setiap kegiatan di lapangan

    Markas Besar Kepolisian Resor (Mapolres) Bukittinggi, yang terletak dijantung kota merupakan barometer pengendalian tugas-tugas Kepolisian di Sumatera Barat bagian utara.

    "Arena lapangan sudah mulai kusam dan tak sedap dipandang", ujar Kapolres Bukittinggi melalui Kasatlantas Polres Bukittinggi AKP Ganda Novidingrat.

    Suganda, menyatakan hal itu saat ia turun kelapangan bersama kuasa rekanan PT. ATR Babe, meninjau lokasi yang akan dipasang Marka. Rabu 5/10.

    Meski Kasat Lantas Polres Bukittinggi Suganda, tidak menyebut luas areal yang akan dipasang garis marka. Namun rekanan PT. ATR, sebuah perusahaan Kontraktor yang bermarkas di Lubuak Basuang telah menyinsingkan lengan baju membantu membuat Marka di areal lapangan.

    "Pekerjaan pembuatan marka di Mapolres itu sebuah bentuk kepedulian kami setelah Mapolres naik tingkat menjadi Polresta Bukittinggi", ucap Babe.

    Kendati Babe, tidak menyebut kesediaan perusahaan yang ia pimpin mulai melaksanakan pekerjaan, yang pasti rentang waktu yang tidak terlalu lama pekerjaan Marka di Markas Polresta Bukittinggi, siap kami kerjakan.

    "Rentang waktu hitungan hari, pekerjaan marka di arena lapangan Mapolres Bukittingi sudah kami kerjakan", pungkas Babe.

    bukittinggi sumatera-barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    6 Pejabat Administrator dan Pengawas Bukittinggi...

    Artikel Berikutnya

    KNPI Dukung Rencana Pemko Pembangunan Awning...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Paslon 01  Diduga Rasis Front Pemuda Pariaman Angkat Suara
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami