Bukittinggi Raih Peringkat 3 Nasional Indeks Ketahanan Pangan 2021

    Bukittinggi Raih Peringkat 3 Nasional Indeks Ketahanan Pangan 2021
    Bukittinggi Raih Peringkat 3 Nasional Indeks Ketahanan Pangan 2021

    Bukittinggi--Kota Bukittinggi meraih peringkat ke-3 secara nasional pada Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Kota se-Indonesia Tahun 2021.

    Hal itu disampaikan Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI melalui Buku Indeks Ketahanan Pangan Tahun 2021.

    Dalam buku setebal 66 halaman yang dirilis tahun 2022 itu, Kota Bukittinggi menduduki peringkat terbaik ketiga dari 98 kota se-Indonesia dengan skor IKP 88, 90.

    "Ini sebagai bukti dan komitmen yang kuat dalam mewujudkan visi misi  Bukittinggi Hebat di Sektor Pertanian melalui program kegiatan di bidang pertanian yang berdampak terhadap kesejahteraan petani di Bukittinggi khususnya dan masyarakat Bukittinggi pada umumnya, salah satu indikatornya adalah capaian IKP yang alhamdulillah kita meraih peringkat 3 secara nasional." papar Wako Erman Safar, Senin (07/03).

    Wako Erman menjelaskan Ketahanan Pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi suatu deareh sampai dengan perseorangan.

    Ketahanan Pangan yang kuat, tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.

    "Dengan ketahanan yang sehingga diharapkan mampu mendukung tersedianya sumber daya manusia Bukittinggi yang sehat, aktif, produktif dan berdaya saing sesuai amanat Undang-Undang No. 18/2012 tentang Pangan" lanjut Wako Erman.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Ir. Melwizardi, M.Si mengatakan untuk mengetahui tingkat ketahanan pangan suatu wilayah beserta faktor-faktor pendukungnya.

    "Kementerian Pertanian telah mengembangkan suatu sistem penilaian dalam bentuk IKP yang mengacu pada definisi ketahanan pangan dan subsistem yang membentuk sistem ketahanan pangan" ungkap Melwizardi

    Ia mengatakan, terdapat sembilan indikator yang digunakan dalam penyusunan IKP.

    "Sembilan indikator itu merupakan turunan dari tiga aspek ketahanan pangan, yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan." jelas Melwizardi

    Ia menjelaskan, pemilihan indikator yang digunakan dalam IKP didasarkan hasil review terhadap indeks ketahanan pangan global, tingkat sensitivitas dalam mengukur situasi ketahanan pangan dan gizi, keterwakilan tiga pilar ketahanan pangan dan ketersediaan data secara rutin untuk periode tertentu (tahunan) serta mencakup seluruh kabupaten/kota dan provinsi.(*)..

    Bukittinggi Sumatera-Barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Efriadi: Satpol PP Bukittinggi Bakal Lebih...

    Artikel Berikutnya

    Sry Eka Handayani Terima Penghargaan Nugra...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan

    Ikuti Kami