Atasi Kasus Stunting, Dinas P3APPKB Gelar Dahsat

    Atasi Kasus Stunting, Dinas P3APPKB Gelar Dahsat
    Atasi Kasus Stanting, Dinas P3APPKB Gelar Dahsat

    Bukittinggi--Dahsat (Dapur Sehat Atasi Stunting) merupakan suatu Program dari BKKBN untuk mengatasi Kasus Stunting pada anak usia balita.

    Stunting itu penting diatasi karena angka stunting di Indonesia masih tinggi. Melalui Perpres No. 72 tahun 2021 yang mana ditetapkan, bahwa penurunan Stunting harus melibatkan dan mengintegrasikan "Lintas Sektor, "dengan cara menyelenggarakan salah satu kegiatan yang saat ini diadakan di Aula Kantor Lurah Aur Kuning yakni Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat).

    Dalam statementnya, pada Rabu (25/05), Lurah Aur Kuning, Dewi Febriani menyampaikan  Dapur Sehat Atasi Stunting ini terletak pada kampung keluarga berkualitas. 

    DAHSAT merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga yang beresiko Stunting dengan sasaran Calon Pengantin, Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan baduta / balita.

    Lanjut kata Dewi, adapun maksud dan tujuan kegiatan Dahsat ini antara lain:1. memenuhi kebutuhan anak stunting2. meningkatkan kesejahteraan keluarga.3. Sebagai Informasi dan pengaturan menu gizi bagi keluarga yang beresiko stunting.4. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam upaya mendapatkan gizi seimbang bagi keluarga yang beresiko stunting.5. Pemberdayaan ekonomi keluarga bagi kelompok keluarga.mudah - mudahan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga kita, ujar Dewi.

    Sementara itu, Kadis P3APPKB Tati Yasmarni, SE. MM menjelaskan,  kegiatan ini merupakan suatu kebijakan percepatan penurunan stunting di Kota Bukittinggi, ini berdasarkan atas dasar Perpres No. 72 tahun 2022 tentang percepatan penurunan Stunting yang mana sebagai ketua pelaksananya adalah Kepala BKKBN.

    Menurut Tati, adapun angka stunting yang terjadi di Bukittinggi saat ini adala sebesar 19?rdasarkan SSGI pada tahun 2021, dan 14 ?rdasarkan EPPGRM. Berdasarkan PK 21 ada sekitar 926 keluarga di kelurahan Aur Kuning yang merupakan keluarga beresiko stunting.

    "Di Kota Bukittinggi sendiri telah ditetapkan Tim Pendamping keluarga sebanyak 66 tim, dan untuk kelurahan aur kuning sendiri sudah dibentuk tim pendamping keluarga (TPK) yang terdiri dari, Bidan, Penggerak PKK, dan Kader KB, Sebanyak 4 Tim. Ditingkat kecamatan sudah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting ( TPPS ), " imbuhnya.

    Saat yang bersamaan, Camat ABTB Nadiatul Khairiyah juga menyampaikan, bahwa kampung KB (Kampung Berkualitas) ini sudah ada di Kecamatan ABTB khusus bagi kelurahan Aur Kuning dan kampung KB ini aktif dibuktikan ada pertemuan rutinnya, ada Dapurnya dan segala macam kegiatan lainnya. Anggotanya bukan hanya dari kampung KB sendiri tetapi juga dari tetangga - tetangga sebelah juga aktif dan berperan dalam kampung KB ini.

    Nadya menambahkan, berdasarkan pendataan yang dilaksanakan oleh Posyandu maka kelurahan Aur Kuning ini termasuk salah satu tertinggi dalam penderita stunting.

    Dijelaskan Camat Nadya, oleh sebab itu kegiatan yang di laksananakan oleh BKKBN menargetkan Peogram DAHSAT ini dapat membantu mengurangi Keluarga Beresiko Stunting.

    Sebagai pemateri launching Program DAHSAT ini dihadirkan dari berbagai instansi yakni, Darmayanti dari DKK Bukittinggi, Emalia Kasi P2KPA, David Perwakilan BKKBN Propinsi. 

    Kegiatan ini diakhiri dengan penanda tanganan MOU oleh instansi -  instansi terkait agar Program DAHSAT(Linda).

    Bukittinggi Sumatera-Barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Wali Kota dan Ketua DPRD Bukittinggi Terima...

    Artikel Berikutnya

    Halal-Bihalal Relawan Anis, Rapatkan DPD-DPD...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan

    Ikuti Kami